ZingTruyen.Store

Secret Admirer Markmina

"Hanya kamu yang mengerti dirimu. Jangan hiraukan pandangan orang lain terhadapmu, kamu hanya perlu menerimanya bukan merubahnya"

-🍊

Secret Admirer | Mark lee : Chapter 2-

Happy Reading

"Mina-ya, palli!" Panggil Haechan.

"Bye gais~" aku berlari kecil kearahnya.

"Udah mau mulai??" Kami jalan seiringan

"Bentar lagi, lu katanya ketua divisi"

"Dih?? Ko gitu??"

"Beruntung bukan gua..." berjalan cepat ternyata bikin ngos-ngosan juga, akhirnya aku dan Haechan sampai di ruang waka.

/tok..tok..

"Annyeong haseyo..." dengan suara kecil aku duduk bergabung. Ruanganya dingin, makanya jadi sunyi banget.

"Sudah? lengkap semua??"

"Iya pak.." Kak Suho memulai presentasi.
Panjang lebar materi dan proker kami bahas pada rapat siang itu. Sudah seperti biasa, 3 jam adalah waktu yang cukup.

"Suho kamu mau lanjut ke mana?"

"Kuliah bu?"

"Saya ambil univ seni nasional korea bu..."

"Oh tidak jadi kedokteran?"

"Geugon... masih saya pertimbangkan bu" Bu Hye-joo mengerti.

"Ah, ini tahun terakhir anak kelas 12 ya tanggung jawab di osis"

"Ibu tau ini masih ajaran baru, tapi sekedar mau tau saja"

"...kira-kira ada gak di benak Suho sendiri mau nyalonin siapa buat jadi ketua osis?" Pertanyaan buat Kak Suho, tapi seisi ruangan yang gemeteran.

"Biasanya anak-anak yang nyalonin" ujarnya.

"Hahah iya, jikalau.. osis ini tak ada yang berminat banyak apa lagi di tim inti, mereka pasti mikir jadi ketua osis atau tim inti akan menyita banyak waktu mereka"

"Tak sempat belajar. Yang otomatis berkurangnya nilai untuk lanjut jenjang.."

"Nahh, apabila hal seperti itu terjadi.. kamu nih sebagai ketua osis, mau pilih siapa buat melanjutkan jalan kamu??" Tak hanya Kak Suho, bahkan aku juga merasa diputar-putar dengan pertanyaan itu.

"Iltan... menurut saya karena ketua osis dari periode saya keatas itu siswa ya bu, saya ingin menunjuk siswi saat ini"

"Ahhh, siapa kira-kira. Gini deh, yang kamu udah ancang-ancang siswi itu mampu"

"Kang Mina?" Sebut kak Suho yang langsung mendatangkan semua pandangan kearahku.

"J-joyeo? Ahh anieyo.. kinerja ku buruk banget"

"Tapi praktek lapanganya higher banget na!" Alah, Haechan pake lu dukung segalaa.

"Ah-ahhaha, engga sih bu.. seriusan ada yang lebih pede dari saya yang lebih nii..at jadi ketos"

"Siapa??" Kak Suho bertanya.

"Mmm, anu... mmm i-itu dia...mm"

"Siap gak siap nih Mina nya"

"Mmm hehehehe" Selesai rapat, kami ramai-ramai keluar ruangan.

"Kak Suho! Jangan gituuu dongg?"

"Hahahaha"

"Siap kann lu?"

"Astaga gue gada mental.."

"NGAHAHAHAHA, GUA MAU KETAWA TADI SUMPA"

"Anjirt lo chan.."

"Muka..muka...MUKANYA TERTEKAN BAT WKWKWKW" Haechan tertawa lepas senang mengejeku

"Diem brisik lo!"

"Engga ih engga, dia mah suka bercanda Minn.. biarin aja udah, gausah lah dijadiin beban pikiran oke??" Kak Irene menjadi penenang

"hft... arasseo.."

"Dekel lu juga, main jailin aja.." gumam Kak Irene menyilangkan tangan lalu pergi.

"Beneran woi! Gak bercanda guaa!!"

"Suka-suka lu"

"Beneran!!"

******

"Ahhh, nae jinjja mothae"
(aku beneran gak bisa)

"Wae?? Kan belom nyoba"

"Andaikan ini tugas kelompok, gua udah serahin ke Sejeong.."

"Ish, gak mau ya anjim" kami bertiga baru keluar ruang musik, berjalan di koridor habis pelajaran seni budaya dan ada kontes nyanyi. Yuqi kepilih nyanyi berdua bareng Kang Yoon.

"Gwenchana.." ucapku santai.

"Apanya yang gwenchana?! Lagian kenapa gue asuu"

"Ini usulan dia, gua tadi nge vote Yeri" Tambah Sejeong

"Cham.. vokalis redvelvet??"

"Aarghhh harusnya lu pilih Yeriii!!" Hentak Yuqi mengkesel.

"Waee?? Gue si setuju suaranya emang bagus, tapi gue ingin memperkenalkan lu pada seluruh sekolah ini!!" Kata Mina membuka tanganya lebar keatas.

"Biar sama kayak guee.." sambil menaikan kedua alisnya, Yuqi berhenti.

"Hoi, mbaknya.. terkenalnya lu itu karena mantan trainee CG entertaiment! Terus? Lu jadi anak OSIS di sekolah ini... gimana kaga boros nama?!"

"Aish, udah dibilang jangan pernah bahas itu lagi..." Mina berbicara sendiri.

"Naneun! Pengen terkenal karena menang panahan!! Lomba!"

"Ya ini kesempatan lu goblo! Lu menang nyanyi lumayan.."

"Lagian hadiahnya berapa si?"

"2.000 won"

"EHH?!!" Kaget kami berdua untuk Sejeong.

"Jinjja ya... lumayan kan??"

"Mmm lebih dari lumayan si"

"Lu bisa beliin gue album cocotina blooming flower versi 3, cetak foto juga kalo bisa"

"Gue kira mau beli album exo?"

"Skip" jawabku singkat.

"Duit gue ya anjir"

"Ya emang udah pasti lo bakal menang? Jangan pede dulu bamsat" ujarku tersenyum pembalasan.

.
.
.
.

Jihoon

| Minaaa
| akhirnya...
| KLS MARTIKULASI KU UDAH SELESAII

woah? jinjja? baguss dehh |
selesai menderita luuu wkw |

| eung.. daheng ida
| dan...

??? |

| gw masuk ke kelas luuu >.<
| AAAAA

iyaa??!! |
WAHAHAHA SERUU DONGG |

| ekhm

pulang barengg yeyy |

| yeyyy

"Adekkk! Makann eyyy!!" Panggil Bang Minhyuk dari bawah

"Yaaa" lempar ponsel ke atas kasur langsung ngacir ke meja makan. Tinggal Bang Minhyuk yang masih duduk disana.

"Wahh chikinnn!"

"Splak! gak boleh, nanti ngaruh ke badan"

"Dih? Kata siapa?"

"Hindari dulu makanan yang berlemak.." tambah papa berada di pihak Bang Hyuk.

"Obatnya, abis ya?" Mina hembuskan napasnya.

"Serba gaboleh.." ocehku kecil

"Ko diem?"

"Iya.."

"Nanti jam 8-an cek darah, papa anter.." kalimat yang sangat tak ingin kudengar. Aku tak merespon. Sibuk di belakang megambil peralatan makanya

"Mina?"

"Mmm"

"Ayo makan, habis itu langsung siap-siap.."

"Ya..."

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

/"paru-parunya bengkak seperempat bagian, lapisan pleuranya sedikit-demi sedikit mulai renggang"

/"haksaeng sendiri seharusnya menjalani perawatan di rumah sakit sekarang, karena haksaeng tak mau jadi hanya ini cara yang bisa saya berikan"

/"catatan dari saya, untuk sementara weekend ini kunjungi rumah sakit secara rutin.. hindari berkomunikasi langsung yang terlalu berlebihan. Suara haksaeng bisa berubah serak ketika overtalking, selalu minum air putih ya"

"Huhhh"

/ding..dong!

OLI friends 😤 (3)

yuqi
| jong

sejeong
| hadir

yuqi
| kasi paham k maknae ini

sejeong
| ekhm...
| besok piknikkk yuuu naaa

yuqi
| libur weekend sabi la
| gd niatan mu nginep drumah sp gt?

sejeong
| rumah mina?

yuqi
| GASSSS

sejeong
| na??
| ko di read doang?

yuqi
| @minaaa
| lagi apaa?

oitt |

| knapa? sedih?

gila aja gue sedih, ga lah |
agy nonton drama niii |

sejeong
| piknik yuu?
| ketemu di cafe luna brille

yuqi
|......
| kenapa d read doang c?

ahh, iyaa |
okee |

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

"eomma jebal!! aku cuma main sebentar sama mereka!"

"Gada main main! tubuhmu udah kayak gitu? masih mau main keluyuran?!!"

"Ya aku cuma mau piknik sebentarr.. aku udah janjian sama mereka mahh!"

"Batalin."

"M-mwo??"

"Batalin pikniknya.."

"E-eommahhh"

"Masih gak mau nurut? jadwal periksa kamu sebentar lagi!! mau digantikan sama pasien lain?!"

"Iya Mina tau.. Mina kerumah sakit habis ketemu mereka!"

"Gimana mau sembuh kalo gini ceritanya?!!"

"Papa mama mau bantu kamu, mau sembuhin kamu!! Kok ngeyel gitu sih?!"

"Apa kamu mau selalu menderita dengan pernapasan kamu itu??!!"

"Mina gak butuh sembuh. Mina udah bahagia walaupun punya keterbatasan dalam menampung oksigen."

"Terserah mama, aku bisa obatin diriku sendiri..." kalimat penutup yang lumayan menggores hati sang ibunda.

Aku keluar rumah, dengan napas yang terengah.

Perhatian orang-orang yang berlebihan, aku paling tak suka itu. Kabur adalah jalanku satu-satunya.

Jarak yang cukup dekat, mengharuskan aku berjalan kaki ke tempat perjanjian. Totebag ku gantung di pundak, dengan dresscode cukup minimalis tapi terlihat elegan.

/drrtt..drttt
Panggilan masuk dari Yuqi.

"ekhm.."
"Yeoboseyo?"

"Mbak, pizzanya mana ya? Ini udah pesen dari 15 menit yang lalu kok lama ya??"

"Abis-ekhhmm! Abis kak.." suara Mina sempat serak diawal, beruntung bisa langsung diubah normal.

"Serek suaranya?"

"Apaan ngga, suara gue normalize human"

"Teriakin apa kemaren loo wkwkw"

"Mmm itu anjir gue sebel banget, kapal drama guee putuss masaaa!!"

"Drama mulu hidup kau"

"Suka ini... ribetin bangett jingan"

"gini-gini pasti lo lagi naksir cowo kan??"

"Sejak kapan gue tertarik cowo?!"

"Cogann... cowo ganteng, uhuy!"

"Gausah sok comblangin gue, gue beneran gada niatan pacaran dan ngincer cogan kek lo bedua"

"gayakin gue"

"Ye serah lu, lu gayakin tapi gue yakin"

"Biasanya yang diomongin bakal terjadi sebaliknya loh"

"Ngapain si?? Pacaran tu ribet anjir, ngabisin waktu! cogan? cogan apaa lagi gada ganteng ganteng-nya acan!!"

"W-wahh... ngelunjak dia. Jong, minta di genjreng nih dia"

"Wahh wah wahh"

"Mwoya aish..."

"Ya! Igeo jombwa.." (coba liat ini)

/ding..dong

Yuqi kirim foto di pribadi chat.

"Makan noh ganteng.." Mina memutar bola mata malas. Setelah melihat foto yang diberikanya, aku lanjut menempelkan ponsel di telinga.

"Chogiyo.. Ini tuh tindakan terlarang, lu gaboleh ngambil foto orang sembarangan!"

"Ketauan? Kena tindak lanjut hukum mampus!!"

"Guee si tenang-tenang aja, kan ada luu"

"Melanggar privasi woi!"

"Hah?? Apasi? Beneran suka ya??"

"Su? Suka?? Hehh, lu udah moto orang sembarangan.. masih hebat nuduh gue!?"

"Gak nuduh dek cantikkk, aku hanya bertanya"

"Tanya tanya... bapakkao tanya."

"ya pokoknya, stop kek gini... gue justru heran deh sama lo. Kirim foto cogan tapi mukanya ga keliatan sama aja boong!"

"ituu... itu cogan woii"

"Keliatan ganteng dari mananya si?? Siwer mata lu? Pake lensa min-20 coba sapa tau kelainan"

"!!! hoksi.... first eyes first love!" Kira-kira dirinya dalam telepon.

"Y-yak geuman-haragu jinjja!!"

"Hahahaha, iya iya.. marah mulu cham"

"Udah buru sini, lama banget lo kek jalan di gurun pasir.. mau jadi bekicot panggang?"

"Hemmm.."

/pippp

.
.
.
.

Rencana yang syukur-syukur tak menjadi wacana. Kami menggelar tikar hangat di sebuah tanah lapang. Meletakan tas anyaman yang berisi makanan, lalu menatanya sesuai dengan keinginan.

Summer hot but still warm.
Cuaca yang cerah mendukung kegiatan kami pagi ini. Setelah meletakan posisi terbaik, tak lupa aku memotret kenangan itu.

"Jalmeokgesseumida!!" (Aku akan menikmati makananya) Melahap satu.. satu makanan yang sudah dibawa. Sama mereka berdua, aku gak berbekal apapun dari rumah.

"Eummmm mas-issta" (enak)

"Mina-ya, cheesecake sassda"

"Eoh?? Lu beli?"

"Iyee buat luu, sekalian beli"

"Aaanggg, gomawoo" terus menguyah Sejeong tentu balas senyumanku. Kami menikmati makanan itu.

"Yayayaya... foto-foto yuu" Yuqi tumben banget pingin gini.

"Nantian lah, mau makan dulu.."

"Ahh gwenchana... palli palli!"

"Nantian ahh!!"

"Jjaa, yeogi boseyoo! 1...2..3!"

******

"Mwoya.. Mina gak liat ke kamera" Kami berjalan bersama menapakan kaki diatas trotoar.

"Ga peduli.." cuek Mina bermain ponselnya.

/nit..nit!

Alarm pukul 11.00 yang sudah disetel Mina berbunyi. Ini waktunya dia minum obatnya. Tapi seharusnya juga pergi kerumah sakit, untuk melakukan tes darah lagi. Aku memikirkan banyak cara untuk pulang.

"Jadii sekarang mau kemana nich!"

"Ya katanya rumah Mina, ya ga??" Senggol Yuqi.

"Eoh?? Ahh, mianhae... k-kayaknya ga bisa pergi ke rumah gua.."

"Loh kenapa?"

"Inii, kamar gua sama halaman belakang di renovasii. Asli rumah gue bececeran semen sama pasir bangunan"

"hmmm, geurokkuna..."

"Yodah apart gue aja.." tawaran Yuqi bikin tambah mikir.

"Mmm"

"Yakin gak berantakan??"

"Ckk.. segitu jijiknya lo ama apart gue?!"

"Apasih engga... yaudah yuk, apart Yuqi!"

"Mina????"

"Hah? I-iyaa.."

"Ayuk ke tempat Yuqii.." mereka berdua berbalik, sudah mengganti arah tujuan.

"A-aduh.. gimana ya ngomongnya. Bukan gamau ikut nihh, gue mau bilang kemarenn kalo gua ada rapat divisii, sorry bangett"

"Divisi?? Osis kah??" Sejeong mulai percaya.

"I-iyaa, ba-bareng Haechan, wooyoung sama yang lain. Kemaren pagi, gua ditunjuk jadi ketua divisi soalnya... j-jadi beneran gabisa ikut"

"Sayang sekali...." Sejeong ikut sedih.

"Terus? Mau langsung pulang?"

"A-aniya.. kita janjian dirumah H-haehan"

"Haechani jib?" ( rumah haechan? )

"Apa gak rame??"

"-nggak kok, kita sering ke rumah dia buat rapat" Yuqi tak melanjutkan kalimatnya

"Y-yaudah ya jong, qi.. gue kerumah Haechan dulu.."

"Iyaa, hati-hati dijalan!!" Sambil berlari kecil aku buru-buru pergi. Dengan alasan kumpul divisi padahal harus ketempat lain. Mereka belum boleh tau saat ini, maafkan aku Sejeong, Yuqi....

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

"Kamu pasti sembuh kok.." Suster itu berbicara, sambil melepas infus tanganku.

"Keturunan... ga yakin bisa"

"Dulu ada anak kecil dengan kondisi sama seperti kamu, setiap hari dia sela~lu semangat.. berkata, dia bisa sembuh dia bisa sembuh.."

"Anak...kecil?"

"Iyaa, anak laki-laki. Karena hidup di lingkungan tak terawat, dia selalu menghirup asap polusi.. bahkan asap rokok"

"Sehingga dia menjadi penderita kanker paru-paru..."

"Akhirnya, dia meninggalkan keluarganya" Ucap suster itu, lalu infusku terlepas.

"Sedih ya..." ia tersenyum tipis.

"Lawan penyakit kamu, jangan pernah nyerah.. jalan kamu masih panjang"

"Saya permisi dulu..."

"Nee.. kamsahamida"

Pengecekan kondisi serta pantauan kesehatan telah selesai. Keluar dari rumah sakit lalu berhenti sejenak di depan sana.
Aku menatap langit.

"Terima kasih, telah membantuku hari ini..." pesanya singkat, diakhiri dengan hembusan napasnya.

"Yuk pulang..." mengeluarkan airpods, aku sumbat di kedua telingaku.

/duk..duk..

Sebuah bola basket bergelinding menyentuh kakiku. Aku ambil benda itu, dan mencari darimana asalnya.

"Siapa...??" Terlihat oleh mataku, sebuah tulisan di bola itu.

Senyuman lebar terpancarkan olehnya. Karena membaca satu kata positive itu, rasa khawatir dirinya akan terlalu lelah hilang ditiup angin.

Karena tak tau darimana usulnya, bola basket itu aku letakan di kursi taman depan rumah sakit. Memperlihatkan kata smile itu agar bisa dilihat banyak orang.

Gadis itu tersenyum sekali lagi, berterimakasih lalu lekas pulang.

.
.
.
.

-YUQI POV-

"Qi gua bayar dulu ya"

"Okk, gue tunggu diluar" aku bareng Sejeong mampir kedai 7.11 sebentar. Itung-itung karna di kulkas apartku tak ada makan. Sekalian restok.

/duutt..

Itu bunyi notfikasi pesan dari hapeku, kalo Mina mah dingdong kalo aku duut.

Lee haechan osis

lu ad janji sm divisi lu?? |

| ho?
| divisi gua??
| btw lu siapa?

gw chandra |
dpt nomer lu dari pamflet osis |

Karang Yuqi demi mendapatkan informasi.

| ohh
| mbb, tpi divisi gua kenapa?

lu pubdekdok kan? breng mina |

| iya, dia ketua divisi
| knp mang?

mina dirumah lu skrng? |

| apaan org gue lgi gadirumah

'Dia boong njirt..' sudah aku duga sebelumnya, Mina tampak aneh tadi.

masa? |

| iya, gada janji rapat apa"

rumah lu berisik ga? |

| iya lah hedon banget kembaran gue, adek gue, disini smua..

tpi mina pernah kerumah lu kan? |

| belom perna anjirt
| sotau banget si luu, chandra?
| org luar negri ya lo?

y mksih |

Tak pernah diduga, kebohongan Mina kenapa seniat itu ya sampe Sejeong aja percaya. Aku makin bingung berusaha berpikir positif.

"Sebenernya kenapa...."

"Dahh ayo!" Sejeong dateng melompat, membuatku ikut melompat.

"Kenapa?? Mina ada kabar??"

"Ani.. belom ada kabar apa-apa.."

"Btw nih, dia aneh gitu gasi tadi?" Sejeong sepertinya merasakan hal yang sama. Tapi, kini aku lebih memilih menutup mulut terlebih dahulu.

"Masa iya..."

"Ahh.. mina mah biasa, sering kecapean kan dia?? Mungkin mau istirahat.." pikir Sejeong cerdas.

"Yaudah yuk!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TO BE CONTINUE

-;CAST-Friends Edition 2 ;-

• Mark Lee

•Park Jihoon

• Kang Daniel

Kalau kamu suka dan menikmati cerita iniii jangan lupa add ke reading list, follow, salurkan apresiasi kalian dengan
/vote/comment/share/
cerita ini ke media sosial kalian ! dukungan kalian berarti banget buat aku, thxyouuu

Chapter 3 
go go go !

.
.
.
.

NEXT!

Bạn đang đọc truyện trên: ZingTruyen.Store