Cahaya matahari yang cukup terik membuat orang orang berbondong-bondong. mencari tempat untuk beristirahat.

Tapi lain halnya dengan seorang pemuda tampan cenderung manis. Yang malah mendumel sambil meremas bulu dengan gemasnya.

" Huaaaaa ....aku tidak terima akhir cerita ini" ucap YanAn dramatis.

" Berisik kau kenapa An An" tanya Heyu bingung melihat sahabat nya itu tantrum sendiri.

" Heyu ge lihat akhir cerita ini sungguh membuat hatiku sakit. Penulis nya sepertinya sangat alergi terhadap happy ending" gerutu YanAn menunjuk buku yang ia remas dengan gemas.

" Memangnya kenapa dengan akhir cerita nya. Apakah tidak berakhir bahagia" tanya Ye Dingzhi bingung sembari mengambil buku di tangan YanAn dan membacanya.

" Akhir yang buruk karena karakter yang aku sukai malah tewas begitu saja. Aku kasihan dengan Li Lun dan juga Ye Dingzhi"

" Kenapa kasihan kan mereka berdua memang salah" ucap Ye Dingzhi setelah membaca buku itu walaupun hanya sedikit.

" Karena menurutku mereka berdua hanya dimanfaatkan saja. Dan heran ku kenapa mereka berdua begitu bodoh" ucap YanAn menggebu-gebu.

" Memang dasarnya mereka berdua itu bodoh " balas Heyu cuek.

" Gege jangan bilang begitu. Li Lun itu karakter yang baik sebenarnya cuma dia hanya kesepian saja" balas YanAn kesal.

Dirinya kemudian meninggalkan Heyu sendirian dengan menggerutu gemas. Heyu yang melihat itu hanya mampu menghela nafas panjang.

Dirinya kemudian segera mengikuti YanAn. Karena takut pemuda itu melakukan hal gila seperti berteriak tanpa alasan.

" Hey YanAn jangan ngambek. Nanti Gege traktir es krim deh" ucap Heyu merayu .

" Nggak mau Gege jahat. Padahal aku cerita untuk menenangkan diri ku ini bukan malah menambah pikiran ku" ucap YanAn dramatis.

Heyu yang sudah hafal kelakuan YanAn. Hanya mampu mengelus dada saja karena pemuda itu sepertinya memang maniak buku.

" Sudah hentikan cerita mu. Itu nanti lanjut di rumah saja" ucap Heyu.

Sedetik kemudian sebuah mobil truk berjalan dengan kecepatan tinggi menuju ke arah YanAn dan Heyu membuat kedua pemuda itu tidak sempat menghindar.

" HEYU GEGE AWAS" teriak YanAn.

Heyu yang mendengar teriakkan keras itu. Berbalik dan melihat truk berjalan menuju ke arah mereka berdua dan naasnya mereka akhirnya tertabrak dengan tragis.

Ckitttt.

Brakkkk

Kedua tubuh pemuda itu akhirnya terpental menjauh. Dengan darah di sekujur tubuh mereka berdua.

Heyu memandang sedih kondisi YanAn. Jika saja dirinya tidak mengajak YanAn berdebat mereka berdua pasti baik baik saja sekarang.

Dirinya hanya berharap di kehidupan selanjutnya. Dirinya bisa menebus kesalahannya pada pemuda itu.

Sebelum kesadarannya hilang YanAn melihat ke arah Heyu. Dirinya tersenyum sedih karena belum bisa mengabulkan permintaan Heyu untuk terakhir kalinya.

" Heyu ge aku harap kau mau memaafkan ku" batin YanAn sebelum kegelapan menelannya.

🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆🔆.

Perlahan kelopak mata yang berhiaskan bulu mata lentik itu mencoba untuk terbuka.

Wajahnya mengernyit saat merasakan cahaya matahari menyinari wajahnya.

Akhirnya mata indah itu terbuka dan terbelalak saat melihat tempat asing di hadapannya. YanAn melihat sekeliling nya dengan pandangan bingung.

Dirinya kemudian mendekat ke arah sungai untuk melihat pantulan wajahnya. Dirinya melotot horor saat melihat penampilan nya saat ini.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaa"

YanAn berteriak keras sampai membuat burung burung berhamburan karena terkejut ketika mendengar suara keras YanAn.

Dirinya tidak perduli dengan sekitarnya. Karena saat ini YanAn jauh lebih panik apalagi melihat penampilan nya yang seperti orang jaman dulu.

" Astaga jangan bilang aku melakukan transmigrasi. Karena sebelumnya menghina buku yang aku baca" YanAn menangis dramatis meratapi nasibnya sendiri.

" Huaaaaa...hisk... Aku .... Bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada kedua orang tuaku.... hisk... huaaaa...." Tangis YanAn dramatis seperti orang kehilangan uang.

" YanAn diam lah. Kau membuat hewan di sini takut " celetuk Heyu yang sudah jengah dengan kelakuan YanAn.

Dirinya sebenarnya juga ikut bertransmigrasi tapi tidak seheboh YanAn. Awalnya Heyu ingin melihat apa yang akan dilakukan YanAn tapi ternyata pemuda itu malah menangis seperti anak kecil .

YanAn yang melihat Heyu berdiri di hadapannya. Tapi dengan penampilan berbeda langsung bergegas memeluknya erat.

(Buset dah kalau di lihat Dongjun bisa ngamuk tuh anak naga 🤭🤭🤭).

Heyu membalas pelukan itu dengan lembut. Setelah hampir lima menit akhirnya mereka berdua melepaskan pelukannya.

" Heyu ge kita ada di mana , dan kenapa penampilan kita seperti ini , apakah kita melakukan transmigrasi , dan bagaimana caranya kita hidup di tempat ini" tanya YanAn beruntun tanpa titik koma.

" Aku tidak tahu pastinya tapi sepertinya kita berada di cerita yang baru saja kau baca , dan aku rasa sekarang kau menjadi Li Lun dan aku menjadi Ye Yun atau Ye Dingzhi" jelas Ye Dingzhi panjang lebar.

( Ganti nama panggilan).

" Alamak terus bagaimana. Aku belum siap jadi siluman Gege" ucap Li Lun panik.

" Ya mau gimana lagi terima nasib saja. Lagipula kau mau lari dari cerita ini hah " balas Ye Dingzhi tanpa dosa.

" Lihat saja Gege akan aku rubah alur ceritanya. Aku tidak mau mati dia sia" ucap Li Lun menggebu-gebu.

Sangat kontras dengan sifat Li Lun yang katanya datar dan menyeramkan. Ye Dingzhi geleng geleng kepala melihat hal itu.

" Aku rasa alurnya akan semakin berantakan. Melihat tingkah Li Lun yang sekarang ". Batin Ye Dingzhi miris.

Tbc...

See you again.

🙏🙏🙏