ZingTruyen.Store

Cinta Terlarang Completed

WARNING!

This part is gonna be have a lot of sex scene.

I recommended to read this with Your partner or You gonna have to be horny by Yourself.

Please be nice to me.

Even if I have write this online, it's doesn't mean I have done this things in my real life.

It's just my fantacy.

Multimedia: Fandy Christian and Dara Rizki Ruhiana as Rafael Laurence and Adara Laurence

*-----*

          Dara menghela napas berat sambil lalu mematikan kompor karena kegiatan memasaknya sudah selesai. Sudah tidak terdengar suara tangis milik Daniel, dan sudah tidak ada suara langkah-langkah kecil yang sedari tadi berlari milik Nathan, yang bisa Dara dengar hanyalah gumaman Mita yang sedang menceritakan dongeng si kancil yang pintar pada dua putranya yang sudah lelap di ranjang mereka masing-masing yang memang di design bersebelahan.

Melangkah perlahan menghampiri gadis tomboy yang sudah memberikan putranya ciuman selamat tidur siang, Dara kemudian melingkarkan lengannya yang berisi di leher Mita dan mencium pelipis gadis tomboy itu dengan perlahan "Ternyata kamu berbakat jadi Ayah yang baik, Pramita" dan Mita hanya terkekeh kecil sambil lalu menggendong Dara untuk keluar dari ruangan milik putranya.

"Apa yang kamu masak sampai menghabiskan waktu dua jam setengah Adara Laurence?"

Dara menurunkan diri dari gendongan Mita dan menuntun gadis tomboy itu untuk ikut ke dapurnya. "Hanya itu" jawab Dara sambil menunjuk banyaknya menu makanan yang tersaji di atas meja makan.

Mita mendekat hanya untuk memastikan kalau penciumannya benar dan ternyata itu semua adalah makanan paforit Mita. Ada bakso bakar, soto ayam, mie bakso dan juga kerupuk emping yang selalu Mita tanyakan jika ia sedang berada di depan meja makan.

Melirik pada Dara di belakangnya, gadis tomboy itu kemudian menghampiri si cantik yang hanya di balut daster dan segera saja mengangkatnya ke atas meja makan "Kamu tahu itu semua makanan paforit aku, tapi kamu melewatkan satu hidangan yang paling aku tunggu-tunggu" bisik Mita selagi menyingkapkan rambut panjang Dara agar leher gadis cantik itu terlihat olehnya.

Dara mendesis saat merasakan hangat napas Mita di area sensitifnya "Kita nggak bisa ngelakuin di sini. Hasil masakanku bisa tumpah karena kelakuanmu" dan Mita hanya mengangguk mengiyakan sambil lalu menurunkan si cantik dari sana dan menuntunnya menuju kamar utama milik Dara.

Keduanya saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya membuka pintu kamar yang ternyata dekorasinya sudah berubah total. Terakhir kali Mita kesini, nuansa kamar ini sangat berbau romantis dan sekarang, nuansa kamar berubah menjadi seperti nuansa pertualangan dengan memadukan warna merah maroon serta di tambah dengan banyaknya photo milik Nathan, Daniel, Dara dan Mita.

Gadis tomboy itu mengernyit bingung saat memandang dinding yang seharusnya di tempeli oleh photo pernikahan Dara dan Rafael justru digantikan dengan photo Mita dan Dara semasa SMA. "Apa maksud dari semua ini, Adara?"

"Kamu tahu kalau aku menikah pada Rafael untuk menutupi hutang orangtuaku. Meskipun dia menjadi suami yang baik padaku, aku tetap tidak bisa membuat hatiku untuk jatuh cinta kepadanya. Aku tahu kamu pasti berpikir kalau aku tidak rasional dengan semua ini. Tapi, ketika kamu bicara soal cinta bukankah logika tidak ada di dalamnya?" gadis itu mendekat pada Mita dan kemudian mengusap rahang Mita yang mengeras secara refleks.

"Meskipun aku berhubungan intim dengan Rafael bahkan sampai menghasilkan dua putra, tapi aku tidak pernah bisa mencintainya" lanjut Dara berbisik lirih sambil menyatukan kening mereka secara perlahan. "Karena kalau saja kamu tahu, aku sudah jatuh hati padamu"

Tak ingin bicara lagi, gadis cantik itu kemudian menjatuhkan ciuman singkat di bibir tipis milik Mita yang terlihat merah dan basah.

Mengecupnya sampai kemudian menciumnya lebih dalam dan basah. "Are you sure about this?" tanya Mita berusaha memisahkan ciuman diantara keduanya "Yes, I'm pretty sure" dan jawaban Dara membuat semuanya terjadi begitu cepat.

Mita menjatuhkan ciuman lembutnya di rahang Dara dan kemudian berlanjut turun ke tulang bahu sambil berusaha membuat Dara berbaring di atas tempat tidurnya.

Mita bisa mencium aroma lemon yang keluar dari sprey lembut berwarna putih polos itu dan gadis tomboy itu kemudia kembali menjatuhkan bibirnya di bibir Dara yang kehausan.

Membawa tangannya ke atas kepala, Dara kemudian membiarkan Mita melepas dasternya yang kemudian membuat dia jadi setengah telanjang. Dara bisa melihat kilauan gairah di mata Mita dan gadis itu jadi ikut terbakar karenanya.

Ciuman Mita turun ke buah dada milik Dara tepat setelah gadis tomboy itu membuka bra milik Dara dengan sentuhan ajaibnya. Memejamkan mata saat Mita menjilat putingnya dengan pelan, Dara kemudian hanya bisa mengerang sambil menjambak rambut Mita yang sekarang tengah menurunkan ciumannya ke perut Dara yang rata.

Tubuh Dara bergetar saat Mita menyentuh clitorisnya meskipun hanya sesaat. Membuat napas Dara jadi memburu dalam seketika. Sentuhan lembut milik Mita membuatnya merasa seperti di surga. Tak bisa dipungkiri lagi kalau ia hanya jatuh cinta pada gadis yang sekarang menindihnya sambil berusaha untuk membuatnya telanjang.

Dara bisa merasakan tangan lembut Mita meremas pahanya dengan lembut dan gadis cantik itu bisa merasakan kulit lembut Mita membuatnya seolah terbakar oleh gairah. "Stop teasing me, Pramita" ujar gadis cantik itu dengan napasnya yang terengah sambil menjambak rambut jabrig Mita agar cepat-cepat pergi kebawah sana dan menyelesaikannya.

Menurut untuk turun ke bawah sana, Mita kemudian membuka celana dalam milik Dara dan menyimpannya di saku celananya "Do you like this?" ujar Mita sambil membuka kemejanya dan membiarkan tubuh bagian atasnya hanya ditutupi oleh sport bra.

Dara mengangguk tanpa ingin melihat ke bawah saat Mita menjulurkan lidah untuk bermain dengannya. "Lihat aku, Adara" Dara menggeleng enggan meskipun Dara tahu kalau melihat wajah milik Mita diantara kedua kakinya pastilah akan sangat menyenangkan.

Meskipun tahu kalau melihat kepala Mita diantara kedua kakinya akan menyenangkan, Dara tetap memejamkan mata karena ia tidak sanggup dengan godaan lidah Mita yang sudah menyentuhnya tepat di sana.

"Your tasted really good" ujar Mita saat Dara membuka mata karena gadis tomboy itu menjauh untuk mengambil napas sekaligus untuk menggoda Dara dengan menjilat bibir atasnya dengan perlahan.

Gadis cantik yang digoda hanya memberikan senyum dan membuat Mita ingin cepat-cepat menyelesaikan tugasnya. Kembali mendekat pada paha Dara yang terbuka untuknya, gadis tomboy itu kemudian melanjutkan kegiatan mereka.

Dara terpejam rapat saat gadis itu merasakan tangan Mita menyentuh labianya "Are you sure about this?" dan Dara hanya mengangguk mengiyakan. "Aku menyerahkannya padamu, Pramita" bisik Dara sambil menyentuh pipi Mita dengan perlahan "Karena aku memang sudah jatuh cinta padamu"

TAMAT

*-----*

Riska Pramita Tobing.

Note: Hahahahaha I'm sorry but I'm not gonna finish this sex scene cause this fanfic is already done. Thanks for reading this and being nice to me. If you want to read any fanfic from me, you can see my profile.

Ps: Subsciribe to My youtube channel, follow my Instagram and Twitter also my Spotify and my Tumblr. The link is gonna be in my profile, so check it out!!!

Bạn đang đọc truyện trên: ZingTruyen.Store