ZingTruyen.Store

Bitches Broken Heart Completed

Multimedia: Allison Don Hills and Stevie Leigh Boebi (in very awkward situation)

*-----*

          Danny memberikan senyum termanis di pipi tirusnya saat ia melihat sahabatnya menghampiri dengan disertai satu kotak pizza besar di atas tangannya "Guess who's back?" ujar Danny menyambut Ally dengan pelukan hangatnya yang erat dan hampir membuat Ally sesak napas karenanya (Iya saya tahu itu berlebihan, tapi Ally itu dramatis sekali).

"Me bitch!!!" jawab Ally dengan nada semangat yang membuat Danny langsung saja mengangkat alis tanda tidak mengerti. Karena jika saja Danny ingat, terakhir kali ia melihat gadis tomboy yang sekarang tengah berlenggang tanpa sopan santun kedalam Apartemennya itu disaat ia sedang mengalami depresi berat dan memiliki perasaan luka mendalam didalam dada. Sekarang, melihat Ally tersenyum lebar seperti itu rasanya sungguh aneh meskipun Danny menyukai senyum itu.

Setelah membiarkan Ally terduduk di sofa berwarna hitam yang menghadap tepat pada perapian yang tengah menyala, Danny kemudian membawakan gadis tomboy itu beer kesukaannya sambil lalu mulai menginterogasi si tomboy dengan tampang ala-ala Sherlock Holmes. "Jadi bagaimana hubunganmu dengan Stevie?"

"Baik" jawab Ally singkat sambil membuka beer dan lalu meminumnya dengan perlahan. Hal yang tentunya membuat si pemuda yang tahu betul siapa Ally Hills itu jadi mengkerutkan kening karena tidak mengerti.

Kemana Ally Hills yang dulu selalu menceritakan semua perasaannya dengan sejuta emosi yang tertera? Pikir Danny didalam kepalanya sebelum akhirnya ia melihat si tomboy mengambil satu potong pizza dan mulai memakannya dengan perlahan "Kami sudah membicarakan semuanya dengan baik. Hubunganku dan Stevie akan kembali seperti semula" jelas Ally setelah lebih dulu menelan pizza yang berada didalam mulutnya.

"Kalian kembali menjadi pasangan kekasih lagi?" ujar Danny masih tidak mengerti dengan apa maksud dari kata 'Kembali seperti semula' yang diucapkan oleh Ally tadi.

Ally menggeleng pelan, gelengan yang tentunya membuat kerutan di kening Danny semakin bertambah karena perasaan bigung menghampirinya tanpa henti "Kami hanya berteman sekarang. Hubunganku dengan Stevie sudah kembali seperti semula" ujar Ally dengan menekankan tiga kata terakhirnya.

Danny tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja mampir ke gendang telinganya. "Apa kalian benar-benar akan baik-baik saja?" dan Ally hanya mengangguk mengiyakan membuat Danny tidak tahu harus berkata apa lagi.


*Bitches Broken Heart 2019, by Riska Pramita Tobing*


          Shannon menghela napas saat melihat Stevie menghamburkan pelukan padanya saat gadis cantik itu baru saja sampai di apartemennya. Gadis tomboy yang memiliki tubuh jangkung itu kemudian menerima si cantik kedalam rumahnya setelah lebih dulu mengusap pipi Stevie yang terlihat basah entah karena apa.

"Ingin sesuatu?" tanya Shannon sebelum akhirnya terduduk karena tangannya di tarik oleh Stevie.

Stevie beranjak mendekat pada Shannon dan memeluk gadis tomboy itu disertai perasaan hampa didalam dada "Ally benar-benar meminta agar hubungan kami berakhir" ujar Stevie yang tentunya membuat Shannon jadi mengerti dengan maksud dari kedatangan sahabat cantiknya itu ke Apartemennya.

Stevie bisa merasakan usapan lembut yang hangat dari tangan panjang milik Shannon di belakang punggungnya "Sudahlah, kau pantas mendapatkan yang lebih baik darinya"

"Aku tahu" balas Stevie sambil lalu melepaskan pelukan mereka berdua "Tapi aku benar-benar menyayangkan hubungan kami berdua. Sudah banyak orang yang mengetahui hubunganku dengan Ally dan sudah banyak orang terpengaruhi oleh hubungan kami. Nyatanya, hubunganku dengan gadis tomboy itu justru berakhir" lanjut Stevie dengan disertai tudukan di akhir kata.

Shannon mengangkat dagu gadis itu untuk membuat mereka saling menatap kembali "Kau gadis cantik, pintar dan kuat Stevie. Jika saja ada gadis yang merasa kehilangan, seharusnya itu bukan kau tapi gadis tomboy yang sialan itu"

Stevie terkekeh dengan perkataan Shannon "That's not even help at all" ujar Stevie sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya dengan pertanyaan yang menggerogoti isi kepalanya sedari tadi "Bukankah kalian bersahabat? Kenapa kau justru meyalahkannya dan mendukungku?" alis milik gadis cantik itu terangkat satu pertanda heran.

"Ya. Kami bagaikan soul mate tapi dia telah berlaku bodoh untuk menyelesaikan hubungan kalian hanya karena dia merasa lelah"

"Ya. Kupikir juga begitu" jawab Stevie singkat

Shannon beranjak dari atas sofa untuk membawa satu botol champagne "Cukup dengan pembicaraan beratnya. Ingin menonton sesuatu?" ujar Shannon setelah membuka champagne dan menyusun gelas untuk keduanya.

Mengambil satu gelas yang sudah di isi penuh dengan champagne oleh Shannon, Stevie kemudian menyesapnya dengan perlahan sebelum akhirnya menjawab "Aku hanya ingin menonton Orange Is The New Black sekarang" dan Shannon langsung saja menyalakan televisi dihadapan mereka dan mulai menonton dengan diam menguasai keduanya.

Baru saja memulai beberapa menit menonton acara OINTB, gadget milik Stevie yang terletak di meja didepan mereka bergetar hebat sambil berkedip diantara getarannya. Meskipun enggan untuk mengambil telepon genggamnya gadis cantik itu tetap saja membawanya hanya untuk melihat nama Ally Hills tertera di atas gadgetnya.

Mengerutkan kening karena heran, gadis cantik itu kemudian menggeser layar gadgetnya untuk menjawab telepon dari seberang sana. Terdengar suara bising dari seberang sebelum akhirnya sapaan dari Ally menghampiri telinganya "Stevie! Dimana kau??"

"Aku di rumah Shannon" Stevie kemudian mendengar bisa mendengar deru mesin mobil di seberang telepon sambil lalu terdengar suara serak Ally kembali menyapa telinganya "Aku akan kesana" dan kemudian sambungan telepon terputus dari seberang setelahnya hal yang tentunya membuat Stevie jadi mengangkat alis sempurnanya karena tingkah si tomboy itu.

"Siapa?" tanya Shannon membuat Stevie jadi mengalihkan pandangannya pada gadis tomboy itu.

"Ally. Dia akan kesini" ujar Stevie dengan tampang hilang.

Shannon megangkat alis dengan heran "Apa yang akan dia lakukan? Kenapa dia kesini?"

"Jangan bertanya kepadaku, karena aku pun tidak tahu apa yang akan sia lakukan" 

*-----*

Riska Pramita Tobing.

Note: Cerita ini hanyalah cerita sampingan dari cerita utama yang sedang saya buat karena cerita utama yang saya buat membutuhkan plot yang terhubung dengan dua cerita lain. Dua diantara tiga cerita utama itu sudah di publish dan saya kesulitan untuk melakukan plot itu. huftt!! I'm not prepared for that.

Follow all my social media. The link is gonna be in my wattpad profile and be nice to me cause I'm sensitive girl. Thanks!!!!

Bạn đang đọc truyện trên: ZingTruyen.Store